Bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dalam kalender Hijriah. Bulan ini sering dikatakan bulan penuh kebaikan dan kemuliaan.
Di daerah Padang Pariaman dan Pariaman bulan Rajab dinamakan sebagai bulan “sambareh”. Sedangkan, arti kata sambareh dalam Bahasa Indonesia adalah “serabi”. Sambareh adalah makanan yang terbuat dari tepung beras. Sambareh biasanya diberi campuran kuah yang terbuat dari gula aren (saka) yang dihancurkan lalu diberi air.
Bagi masyarakat Pariaman dan sekitarnya, sambareh bukan sebagai camilan biasa. Namun, makanan ini termasuk dalam bagian dari pelaksanaan tradisi “mandoa sambareh” yang dilaksanakan pada Bulan Rajab.
Tujuannya untuk menyertakan doa kepada arwah yang telah pergi. Acara mandoa sambareh ini biasanya dipimpin oleh Tuanku yang merupakan sebutan ulama yang ada di Padang Pariaman.
Bagi masyarakat yang ingin melaksanakan acara mandoa sambareh terlebih dahulu menyediakan sambareh di rumahnya. Acara mandoa ialah kegiatan pembacaan doa, yang dapat dibacakan ketika acara mandoa berlangsung.
Dalam sejarah ajaran ini dikembangkan oleh Syekh Buhanuddin yang dibawa dari Aceh. Keberadaannya dimulai sejak adanya islamisasi di Minangkabau.